Pernah dulu aku merasakan
kehadiran dirimu begitu
membahagiakan sendi sendi di hati ini yang begitu
luruh.....
bisa aku .....
rasakan awan mulai tersenyum senyum
angin juga mula bernafas
hujan pula
mula menari nari kecil
bagai anak anak
bertumitkan
capal bewarna merah
aku terasa indah
aku khayal dengan kesejukkan tiupanmu
yang kian membasahi
jernih jernih kehidupan di
dalam sudut hati ini
awan mulai berarak mengelilingi ku
membawa ku terbang
terasa melayang layang diri aku
di hujung kebiruan lelangit bumi
hujan mulai
manyanyi
mulai menari mengikut rentak
mebasahi atap
berdetap detap
di hati ini
terasa indah
deselubungi angin
jauh
dari bijih bijih hujan
yang sentiasa memahami
tapi semakin lama
aku meredah hujan
ditemani angin
dan sang awan
aku mulai terasa
sendu senduannya......
yang begitu lama untuk aku
menahannya dari menjadi
debu yang tidak berguna
tapi
aku tetap cuba meredah hujan
walaupun aku tahu
angin sudah mula menutupkan mata
awan sudah jauh menghilangkan kepul kepulannya dari mataku
hujan tidak lagi menemani aku
sampai satu saat
aku tak tahu
masihkah aku mampu meredah
hujan
yang kian membasahi diri
seluruh rongga rongga ini
sehingga arah yang aku pilih
tak mungkin akan
membuatkan angin kembali bernafas........amin
p/s - tuhan tolong aku....... kembalikan dia kepada aku
kehadiran dirimu begitu
membahagiakan sendi sendi di hati ini yang begitu
luruh.....
bisa aku .....
rasakan awan mulai tersenyum senyum
angin juga mula bernafas
hujan pula
mula menari nari kecil
bagai anak anak
bertumitkan
capal bewarna merah
aku terasa indah
aku khayal dengan kesejukkan tiupanmu
yang kian membasahi
jernih jernih kehidupan di
dalam sudut hati ini
awan mulai berarak mengelilingi ku
membawa ku terbang
terasa melayang layang diri aku
di hujung kebiruan lelangit bumi
hujan mulai
manyanyi
mulai menari mengikut rentak
mebasahi atap
berdetap detap
di hati ini
terasa indah
deselubungi angin
jauh
dari bijih bijih hujan
yang sentiasa memahami
tapi semakin lama
aku meredah hujan
ditemani angin
dan sang awan
aku mulai terasa
sendu senduannya......
yang begitu lama untuk aku
menahannya dari menjadi
debu yang tidak berguna
tapi
aku tetap cuba meredah hujan
walaupun aku tahu
angin sudah mula menutupkan mata
awan sudah jauh menghilangkan kepul kepulannya dari mataku
hujan tidak lagi menemani aku
sampai satu saat
aku tak tahu
masihkah aku mampu meredah
hujan
yang kian membasahi diri
seluruh rongga rongga ini
sehingga arah yang aku pilih
tak mungkin akan
membuatkan angin kembali bernafas........amin
p/s - tuhan tolong aku....... kembalikan dia kepada aku
No comments:
Post a Comment